Siapa sangka, di balik tumpukan tahu dan kotoran sapi, terselip inovasi cemerlang yang mampu mengubah permainan energi di Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor. Dengan semangat kreatif dan keberanian, mahasiswa Universitas Pertamina (UPER) telah mengubah limbah menjadi sumber energi yang berguna bagi masyarakat setempat.
Trois Dilisusendi, sang Kepala Subdit Penyiapan Program Bioenergi, menggarisbawahi target ambisius: memasang Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) sebanyak 489,8 juta meter kubik pada tahun 2025. Namun, realitas pahit memperlihatkan bahwa pemanfaatan PLTBg hingga tahun 2022 masih terbatas, hanya sekitar 9,7% dari total yang tersedia. Kendala utama? Proses produksi yang memakan waktu lama dan teknologi yang terbatas.
Namun, dengan semangat tak kenal lelah, PT Pertamina (Persero), bekerja sama dengan Pertamina Foundation dan UPER melalui program Desa Berdikari Sobat Bumi (DEB SOBI), meluncurkan inisiatif revolusioner. Di tengah ladang tahu yang subur, mahasiswa UPER menjadi pionir dalam mengubah limbah tahu dan kotoran sapi menjadi biogas, sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
“Desa Bojongkulur terkenal sebagai produsen tahu terkemuka. Namun, manajemen limbah tahu belum optimal. Kami mencoba memanfaatkannya untuk menghasilkan biogas,” ungkap Yama, mahasiswa Teknik Perminyakan UPER.
Dalam perjalanan menuju pencapaian ini, para mahasiswa tidak sendirian. Mereka bekerja bersama alat pemanas berupa panel surya, yang membantu meningkatkan aktivitas bakteri dalam proses pengolahan limbah tahu menjadi biogas. Hasilnya? Proses yang sebelumnya memakan waktu hingga 30 hari kini dapat diselesaikan dalam waktu singkat, bahkan dua kali lipat lebih cepat dari teknologi konvensional.
Tak hanya itu, biogas yang dihasilkan telah dimanfaatkan oleh dua rumah tangga, dengan rencana penggunaan yang akan diperluas untuk kebutuhan produksi tahu di Desa Bojongkulur. Melalui perjuangan ini, para mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga menjelma menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar.
Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir MS, memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan energi biogas ini. Dia menegaskan pentingnya pendidikan berbasis pembangunan berkelanjutan, yang mendorong mahasiswa untuk menjadi kreatif dan kritis dalam menyelesaikan masalah nyata.
Informasi bagi calon mahasiswa yang tertarik untuk berkontribusi dalam perubahan positif ini juga tersedia. Universitas Pertamina membuka peluang penerimaan mahasiswa baru, siapa tahu, kau adalah agen perubahan selanjutnya yang ditunggu-tunggu! Kunjungi https://pmb.universitaspertamina.ac.id/ untuk informasi lebih lengkapnya.