Sat. Jun 10th, 2023

Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir. Mulai dari berita pengakuan baru Bharada E. Kemudian inisial D disebut mengancam bunuh Brigadir J.

Populer selanjutnya adalah berita Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik mengatakan ada grup WhatsApp ajudan Ferdy Sambo. Hingga berita Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut adanya sebutan geng mafia di tubuh Polri yang diketuai Ferdy Sambo. Selengkapnya akan dibahas dalam artikel ini.

Bharada Eliezer atauBharada Ediketahui telah memberikan pernyataan terbaru terkait tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat atauBrigadir J. PernyataanBharada Eini pun telah tercatat dalam proses berita acara pemeriksaan (BAP), Sabtu (6/8/2022) malam. PernyataanBharada Eini tertulis, dan dikatakan oleh anggota kuasa hukumBharada E, Muhammad Boerhanuddin.

Boerhanuddin mengatakan dari pernyataan tersebut, terungkap ada fakta yang bergeser dari fakta fakta hukum yang dikemukakan sebelumnya. “Dalam pengakuan terbaru memang dia (Bharada E) menyebutkan apa tugasnya dan siapa pelakunya hingga siapa siapa saja yang ada di tempat kejadian,” katanya. Selain Brigadir RR dan Bharada E, keluarga Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat aliasBrigadir Jdan Tim Kuasa Hukumnya, masih meyakini ada tersangka lain atas kasus kematianBrigadir J.

Tim Kuasa Hukum KeluargaBrigadir J, Mansur Febrian, mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasiBrigadir Jdiancam sebelum pada akhirnya dibunuh. Ancaman tersebut tak lain dilakukan oleh skuad lama ajudanIrjen Ferdy Sambo. "Ada inisial D yang sering mengancam alamarhum (Brigadir J) dari mulai bulan Juni sampai dengan satu hari sebelum hari naas itu."

"Inisial D ini sampai hari ini belum ditetapkan ataukah masih dalam proses penyelidikan atau bagaiamana, kita masih menunggu." KetuaKomnas HAMRIAhmad Taufan Damanikmengatakan pihaknya mendapatkan keterangan terkait adanya grup aplikasi pesanWhatsApppara ajudan mantanKadiv Propam PolriIrjen Pol Ferdy Sambo yang diduga terkait dalam kasus tewasnyaBrigadir Nofriansyah Yosua HutabarataliasBrigadir J. Taufan mengatakan keterangan tersebut muncul dalam pemeriksaan yang telah dilakukanKomnas HAM.

Hal tersebut disampaikan Taufan menjawab pertanyaan wartawan perihal proses verifikasi terkait keterangan keterangan yang telah disampaikan oleh sejumlah pihak. "CCTV. Kan saya katakan CCTV. Apalagi selain itu? Alat komunikasinya. Alat komunikasinya itu kan begini. Contoh ya, mereka bilang kan ada WA grup. Kami IrjenFerdy Samboditempatkan di tempat khususMako Brimob, Kelapa Dua, Depok setelah diduga melakukan pelanggaran prosedur dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Terkait itu,KompolnasRI mendukung ketegasan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang mengambil langkah menempatkan Fredy Sambo diMako Brimobtersebut. "Pak Sambo ditempatkan di tempat khusus untuk pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik.Kompolnasmendukung ketegasan Bapak Kapolri dalam pengungkapan kasus ini," kata KomisionerKompolnas,Poengky Indartisaat dihubungi, Senin (8/8/2022). Poengky Indarti melanjutkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kasus ini harus diungkap secara terbuka tanpa ada yang ditutup tutupi.

"Siapa saja yang diduga menghalangi penyidikan perlu segera dimutasi, diperiksa kode etik, dan jika diduga ada tindak pidana yang dilakukan maka perlu segera diproses pidana," jelasPoengky Indarti. Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut adanya sebutan geng mafia di tubuh Polri. Geng mafia itu menurut Sugeng adalah Satuan Tugas Khusus (Satgasus) yang diketuai oleh Kadiv Propam nonaktifFerdy Sambo.

Sugeng menyebut geng mafia ini memiliki kekuasaan dan kewenangan yang cukup besar. Namun, mereka menyalahgunakan keperuntukan wewenangannya tersebut. "Ini yang menjadi catatan saya, bahwa di dalam kepolisian diduga terdapat geng mafia, yang memiliki kekuasaan yang cukup besar atas kewenangan yang diberikan tetapi kemudian wewenang tersebut disalahgunakan."

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *